Prince Upi

Prince Upi
hi iam prince upi an welcome in my site this is about Prince Upi. Join to Prince upi fans to start connecting with Prince Upi. Okay, where should I start?? i am is simpe life, easy going, keep smiling ,177 cm, weight 70 I am outgoing, patient, moody, complicated, cheerful, talkative, caring, loving, understanding, a good listener and pretty open-minded about anything. I hate close-minded people. Someone who thinks he is better than everyone else, I mean, WAKE UP?!! We are the same in God's eyes... I love dancing, listening to all kinds of music especially songs with beautiful lyrics. I am a music freak, movie bug and a... FASHIONISTA!! (maybe that's why I am a big spender... ;p). I believe in God and karma. I believe that we'll get something in return in everything we do. I hate judgemental people. People who is such a know-all. I am who I am and I'm not gonna change myself for any particular reasons. You should respect yourself because if it's not you then WHO ELSE WILL?? Always treat someone like you wanna be treated. Last but not least, I'm gonna leave you with these deep thought look the other my site in http://princeupiadventurefotografi.blogspot.com/

Kamis, 22 Desember 2011

Prince Upi in Kutai Kartanegara Part 1 The golden gate Tenggarong City

ini suatu cerita yang ingin ku bagikan buat kalian para Prince Lover pengalaman saya di Kota Raja Tenggarong City di tanah kutai pada bagian ini saya akan menceritakan mengenai bangunan yang menjadi Icon dari kota tenggarong ini sebelum kita banyak bercerita tentang icon kota ini alangkah baiknya kita mengetahui dulu dimana sih kota ini berada. kota tenggarong terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur Tenggarong juga merupakan ibu kota Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Kota ini didirikan pada tanggal 28 September1782 oleh Raja Kutai Kartanegara ke-15, Aji Muhammad Muslihuddin, yang dikenal pula dengan nama Aji Imbut.
Semula kota ini bernama Tepian Pandan ketika Aji Imbut memindahkan ibukota kerajaan dari Pemarangan. Oleh Sultan Kutai, nama Tepian Pandan kemudian diubah menjadi Tangga Arung yang berarti rumah raja. Namun pada perkembangannya, Tangga Arung lebih populer dengan sebutan "Tenggarong" hingga saat ini. Menurut legenda Orang Dayak Benuaq dari kelompok Ningkah Olo, nama/kata Tenggarong menurut bahasa Dayak Benuaq adalah "Tengkarukng" berasal dari kata tengkaq dan bengkarukng, tengkaq berarti naik atau menjejakkan kaki ke tempat yang lebih tinggi (seperti meniti anak tangga), bengkarukng adalah sejenis tanaman akar-akaran. Menurut Orang Benuaq ketika sekolompok orang Benuaq (mungkin keturunan Ningkah Olo) menyusuri Sungai Mahakam menuju pedalaman mereka singgah di suatu tempat dipinggir tepian Mahakam, dengan menaiki tebing sungai Mahakam melalui akar bengkarukng, itulah sebabnya disebut Tengkarukng oleh aksen Melayu kadang "keseleo" disebut Tengkarong, lama-kelamaan penyebutan tersebut berubah menjadi Tenggarong. Perubahan tersebut disebabkan Bahasa Benuaq banyak memiliki konsonan yang sulit diucapkan oleh penutur yang biasa berbahasa Melayu/Indonesia





Tidak ada komentar:

Posting Komentar