Prince Upi

Prince Upi
hi iam prince upi an welcome in my site this is about Prince Upi. Join to Prince upi fans to start connecting with Prince Upi. Okay, where should I start?? i am is simpe life, easy going, keep smiling ,177 cm, weight 70 I am outgoing, patient, moody, complicated, cheerful, talkative, caring, loving, understanding, a good listener and pretty open-minded about anything. I hate close-minded people. Someone who thinks he is better than everyone else, I mean, WAKE UP?!! We are the same in God's eyes... I love dancing, listening to all kinds of music especially songs with beautiful lyrics. I am a music freak, movie bug and a... FASHIONISTA!! (maybe that's why I am a big spender... ;p). I believe in God and karma. I believe that we'll get something in return in everything we do. I hate judgemental people. People who is such a know-all. I am who I am and I'm not gonna change myself for any particular reasons. You should respect yourself because if it's not you then WHO ELSE WILL?? Always treat someone like you wanna be treated. Last but not least, I'm gonna leave you with these deep thought look the other my site in http://princeupiadventurefotografi.blogspot.com/

Kamis, 15 Desember 2011

Prince Upi Great Adventure Sidoarjo- Surabaya-Madura- Lamongan East Java Indonesian








Kali ini Prince Upi berkesemptan Mengunjungi Kota sidoarjo surabaya madura dan Lamongan, perjalanan kali ini berawal dari mendaratnya pesawat prince upi di Ibu Kota Jawa Timur Surabaya tepatnya lagi di kota Udang sidoarjo ..., perjalanan kali ini akan prince upi lalui selama 4 hari di mulai dari kota udang sidoarjo berlanjut menyelami kehidupan kota pahlawan surabya kemudian berlanjut ke pulau garam Madura dan menuju kota bermaskot ikan lele Lamongan hari pertama tiba di bandara International Juanda Surabaya pada waktu mendarat pramugari menyampaikan hal itu tetapi ada hal yang ganjil dari nama bandara ini Bandara Internasional Juanda Surabaya sebenarnya letak bandara ini masih ada di wilayah pemerintahan Kabupaten Sidoarjo yang namanya mulai mencuat ke ranah Nasional karena bencana di kabupaten ini yaitu Lumpur Lapindo berlanjut ke perjalanan kita setelah dari bandara prince upi langsung di jemput menuju kota pahlawan surabaya, ini kali ke lima prince upi menjelajahi kota yang juga di sebut kota pahlawan ini , banyak tempat wisata yang dapat di kunjungi di kota ini salah satu yang menarik prince upi untuk kembali mengunjungi kota ini yaitu history dari kota ini dimana sejarah masa silam bercampur dengar kemoderenan kota yang termasuk kota besar di indonesia ini kota surabaya ini juga merupakan salah satu barometer perjuangan nasional dimana pernah terjadi pertempuran hebat antara arek-arek suroboyo melawan penjajahan kolonial belanda sisa-sisa penjajahan ini masih ada sampai sekarang yaitu berupa bangnan-bangunan bersejarah yang masih terjaga sampai sekarang yang merupakan benda cagar budaya yang di lindungi oleh pemprov surabaya., setibanya di kota surabaya prince upi mencoba menyusuri jalan darmo dimana di jaman masa kolonial belanda jalan ini sangat terkenal karen merupakan kawasan pemukiman elit belanda jadi tak heran di kawasan ini arsitektur bangunannya masih bergaya belanda atau eropa konon jendral besar dari belanda pernah tinggal di salah satu rumah yang ada di jalan darmo dan di salah satu rumah itu yang sekarang di jadikn museum salah satu merek rokok terkenal wismilak konon di halaman belakangnya terdapat lapangan pesawat terbang namun hal itu tak bisa kita jumpai lagi di sana masih dikawasan darmo terdapat taman yang cukup terkenal di kota surabaya dan prince upi berkesempatan mengunjungi taman ini nama taman ini di ambil dari salah satu nama pemuka agama yang terkenal di kota surabaya yang terkenal dengan nama sunan bungkul yang merupakan mertua dari sunan yang terkenal yaitu sunan giri atau raden paku, sunan Bungkul mempunyai nama asli Ki Ageng Supo atau Empu Supo. Beliau sebenarnya adalah keturunan Ki Ageng dari Majapahit yang berkediaman di Bungkul Surabaya. Sunan Bungkul dikenal sebagai tokoh masyarakat dan penyebar agama Islam pada masa akhir kejayaan Kerajaan Majapahit di abad XV di tanah Jawa.Sumbangsih Sunan Bungkul dalam penyebaran Islam di tanah Jawa tak bisa diabaikan begitu saja. Ki Supo atau Sunan Bungkul juga membantu Sunan Ampel dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. di taman ini ada dua hal yang dapat kita lakukan berwisata sejarah dan berwisata kuliner karena di taman ini masih dapat kita jumpai makam sang sunan bungkul dan di sekitar taman ini pula terdapat berbagai macam makanan yang di jajakan oleh pedagang ., perjalanan prince upi berlanjut lagi ke tempat lainnya yang tak kalah menariknya berlanjut ke kawasan kota tua surabaya di sekitar kawasan Jembatan Merah setibanya di sana prince upi sudah di suguhi dengan pemandangan yang begitu luar biasa dari bangunan-bangunan kuno peninggalan belanda yang masih bertahan di tengah pesatnya perkembangan moderenitas kota surabaya.yang terkenal dari kawasan Jembatan Merah ini yaitu jembatan merah itu sendiri dimana Jembatan Merah merupakan salah satu monumen sejarah di Surabaya, Jawa Timur yang dibiarkan seperti adanya: sebagai jembatan. Jembatan yang menjadi salah satu judul lagu ciptaan Gesang ini, semasa zaman VOC dahulu dinilai penting karena menjadi sarana perhubungan paling vital melewati Kalimas menuju Gedung Keresidenan Surabaya, yang sudah tidak berbekas lagi.Kawasan Jembatan Merah merupakan daerah perniagaan yang mulai berkembang sebagai akibat dari Perjanjian Paku Buwono II dari Mataram dengan VOC pada 11 November 1743. Dalam perjanjian itu sebagian daerah pantai utara, termasuk Surabaya, diserahkan penguasaannya kepada VOC. Sejak saat itulah Surabaya berada sepenuhnya dalam kekuasaan Belanda. Kini, posisinya sebagai pusat perniagaan terus berlangsung. Di sekitar jembatan terdapat indikator-indikator ekonomi, termasuk salah satunya Plaza Jembatan Merah.Perubahan fisiknya terjadi sekitar tahun 1890-an, ketika pagar pembatasnya dengan sungai diubah dari kayu menjadi besi. Kini kondisi jembatan yang menghubungkan Jalan Rajawali dan Jalan Kembang Jepun di sisi utara Surabaya itu, hampir sama persis dengan jembatan lainnya. Pembedanya hanyalah warna merah cerita lain dari jembatan merah ini terdapat pada masa peperangan Pasukan Inggris yang dikomando oleh Brigadier A.W.S Mallaby menguasai gedung Internatio bertempur melawan arek-arek Suroboyo yang berada di seberang jembatan merah dan di balik gedung-gedung sekitar dimana pimpinan komando pasukan inggris Brigadier A.W.S Mallaby tewas tertembak di jemabtan tersebut yang memicu reaksi keras dari pihak inggris .dan di ujung jemabatan tersebut anda dapat melihat gerbang besar bernuansa etnik cina yang bertuliskan Kya-Kya dengan patung 2 buah naga di atasnya dimana di lokasi ini merupakan pecinannya kota surabya dan jika kita berbelok sebelah kiri dari jembatan merah terdapat tempat pemberhentian Trem listrik yang pernah menghiasi wajah Surabaya namun sekarang tidak beroperasi lagi trem tersebut berhenti beroperasi pada tahun 1968, prince upi sangat senang bisa melihat jejak sejarah bangsa indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar